Menurut Freud, tujuan dari terapi adalah : where the id was, the ego shall be. atau terapi bertujuan untuk mengubah kesadaran individu, sehingga sumber permasalahan intrapsikis yang semula tidak sadar menjadi sadar.
terapi dalam psikologi berarti perawatan masalah-malah tingkah laku, terapi psikoanalitik dengan memusatkan perhatian pada pengidentifikasian penyebab-penyebab tak sadar dari tingkah laku abnormal dengan menggunakan metode hipnotis, asosiasi bebas, analisis mimpi, transferensi, dan penafsiran.
Maslow juga dikenal sebagai Pelopor psikoterapi, beliau berpendapat bahwa : “pendekatan ini sangat membantu bagi pasien-pasien tertentu untuk menggali dan pemperbaiki sebagian interpretasi mereka yang kekanak-kanakan tentang diri sendiri maupun orang lain.”
Ketika Freud menghadapi pasiennya, dia selalu tenang, dan menyuruh pasiennya itu berbaring di sofa untuk menceritakan segala hal. Bagi Freud, metode semacam itu cukup ampuh untuk membantu pasien ke luar dari masalah psikisnya. Dalam psikoanalsis Freud, metode ini di lakukan agar pasien dapat terbantu mendapatkan pengertian soal persoalan yang dihadapinya secara tidak sadar yang dia alami dan bagaimana cara menghadapinya serta memberikan jalan keluar dari persoalan tersebut.
Ada lima metode yang digunakan Freud dalam melakukan metode ini, yaitu hipnotis (pada masa awal), asosiasi bebas, analisis mimpi, transferensi, dan penafsiran
a. Hipnotis
Membuat klien santai dan merasa nyaman untuk dapat membantu mendapatkan jalan keluar dari akar permasalahannya.
b. Asosiasi Bebas
sKlien dalam posisi yang berbaring, klien di minta membicarakan mengenai apapun yang melitas di pikirannya pada saat itu.
c. Analisis Mimpi
Memurut Freud, mimpi itu adalah materi yang tidak disadari.
d. Transferensi
Cara ini untuk terapis untuk menyelidiki ketaksadaran pasien karena alat ini mendorong pasien untuk menghidupkan kembali pelbagai pengalaman emosional dari tahun-tahun awal kehidupannya.
e. Penafsiran
terapis memberikan pnafsiran yang mengenai masalah pasien dalam suatu cara yang baru. Dia harus dapat memilah atau memprediksi kapan waktu yang baik dan tepat untuk membicarakan penafsirannya kepadaklien.
Sumber :
http://kesehatan.kompasiana.com/kejiwaan/2010/12/27/terapi-psikoanalitik/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar