Sabtu, 03 November 2012

DESAIN SISTEM PAKAR


Sistem Pakar Mengenai Gangguan Obsesif kompulsif (Obsessive Compulsive Disorder - OCD)

Dasar Teori  OCD

ODC adalah suatu gangguan anxietas dimana pikiran dipenuhi dengan pemikiran yang menetap dan tidak da[pat dikendalikan dan individu dipaksa untuk terus mengulang tindakan tertentu menyebakan distress yang signifikan dan menggangu keberfungsian sehari-hari.

Obsession
Obsession adalah sebuah pikiran, impuls dan citra yang menggangu dan berulang yang muncul dengan sendirinya serta tidak terkontrol. Walaupun demikian biasanya tidak selalu tampak irasional bagi individu yang mengalaminya. Penderita  kemungkinan  sadar  bahwa apa yang dipikirkan itu sangat tidak tepat dan tidak  masuk  akal,  tetapi  dia  tidak  mampu
untuk mengabaikannya bahkan kadang bisa sangat menakutkan.secara klinis, obsesi yang palilng banyak tejadi berkaitan dengan ketakutan akan kontaminasi, ketakutan mengekspresiakan impuls seksual, atau agresif, dan ketakutan hipokondrial akan disfungsi tubuh. Obsesi juga dapat berupa keragu-raguan ekstrim, prokrastinasi, dan ketidak tegasan.

Compulsion
Compulsi adalah prilaku atau tindakan mental repetitif yang . Seseorang meras didorong untuk melakukannya dengan tujuan untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan pikiran-pikiran obsesif atau untuk mencegah terjadinya suatu bencana. Aktifitas tersebut tidak berhubungan secara realistis dengan tujuan yang ada atau jelas berlebihan.

Frekuensi pengulangan suatu tindakan, fisik atau mental, dapat luar biasa tinggi. Kompulsi yang umum dilaporkan mencakup hal-hal berikut :
·         Mengupayakan kebersihan dan keteraturan, kadangkala melalui upacara rumit yang memakan waktu berjam-jam atau bahkan sepanjang hari.
·          Menghindari objek tertentu
·         Melakukan praktik repetitif, magis, dan protektif, seperti menghitung, mengucapkan angka tertentu, atau menyentuh jimat atau bagian tubuh tertentu.
·         Mengecek sebanyak tujuh atau delapan kali untuk memastikan bahwa tindakan yang dilakukan benar-benar telah dilakukan, conrohnya pintu telah dikunci, kompor telah dimatikan, dan sebagainya
·          Melakukan suatu tindakan tertentu, seperti makan dengan sangat lambat.

OCD   merupakan   kombinasi   antara   pikiran   (obsession)   dan    tingkah    laku
(compulsion).  Penderita OCD juga  akan  cenderung  mudah  untuk  mengidap  berbagai  masalah kejiwaan yang lain seperti depresi.

Sistem Pakar Mengenai Gangguan ODC
Data I
Gejala-gejala OCD
Untuk menentukan bahwa seseorang mengidap OCD, maka harus merujuk pada suatu kriteria yang berlaku. Berdasarkan PPDGJ-III, Gejala-gejala obsesif-kompulsif  harus mencakup hal-hal sebagai berikut :
1.      Harus disadari sebagai pikiran atau implus dari diri sendiri.
2.      Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak berhasil dilawan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi dilawan oleh penderita.
3.      Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut di atas bukan merupakan hal yang memberi kepuasan atau kesenangan (sekedar perasaan lega dari ketegangan atau anxietas, tidak dianggap sebagai kesenangan seperti dimaksud di atas).
4.      Gagasan, bayangan pikiran, atau implus tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan (unpleasantly repetitive).

Foa dan Wilson membagi  OCD  menjadi  enam jenis.  Tiap-tiap  jenisnya  memiliki  gejala  masing-masing.  Gejala-gejala  tersebut  antara
lain:
1.      Checkers  Seseorang  yang  menderita  jenis  ini  adalah  seseorang  yang   selalu mengecek apapun secara  berulang-ulang  hingga  dia  merasa  keadaan  telah  aman. Orang  tersebut melakukan semua itu dengan tujuan untuk menghindari terjadinya sesuatu yang tidak baik.Beberapa kebiasan checkers adalah memastikan apakah kompor  sudah  mati  atau  apakah pintu  sudah  dikunci  atau  hal-hal  lain  yang  sekiranya  akan membahayakan.
2.      Washers & Cleaners, Mereka adalah orang-orang yang takut akan terkontaminasi sesuatu seperti  kuman, kotoran, ataupun penyakit. Untuk  membuat  mereka  yakin  tidak  terkontaminasi,  mereka akan melakukan hal-hal selama mungkin setelah bersentuhan  dengan  sesuatu.  Contohnya dengan  mandi  dengan   waktu   yang   lama,   mencuci   tangannya   beruang-ulang,   atau membersihkan rumah selama berjam-jam. Itu mereka lakukan sampai mereka yakin bahwa mereka telah aman dari kuman, kotoran, ataupun penyakit.
3.      Repeaters, Mereka adalah orang-orang yang  selalu  mengulang  perbuatan.  Ketika  ketakutan datang  ke  dalam  pikiran  mereka,  mereka  merasa  suatu  kebutuhan   untuk   mengulang sesuatu agar pikiran itu tidak datang.  Misalnya  menghindarkan  pasangan  dari  kejelekan dengan cara memakaikan baju kemudian melepaskannya. Semua  itu  dilakukan  berulangulang hingga pikiran tentang kematian itu hilang
4.      Orders, Order adalah  orang-orang  yang  ingin  benda-benda  disekitarnya  tersusun  dalam bentuk yang simetris.  Mereka  menghabiskan  banyak  waktu  hanya  untuk  menyakinkan bahwa benda-benda tersebut tersusun  dengan  benar.  Biasanya  mereka  akan  cemas  dan kecewa jika benda milik mereka tidak tersusun dengan benar.
5.      Hoarders, Hoarder adalah mereka yang mengumpulkan benda-benda yang mereka pikir  akan sangat tidak mungkin untuk dibuang.  Misalnya  adalah  ketika  seseorang  mengumpulkan begitu banyak koran untuk waktu yang lama karena mereka pikir suatu  saat  mereka  akan membutuhkan artikelnya (Foa dan Wilson, 2001: 10).
6.       Thinking Ritualizes, Thinker  ritualizes  bentuknya  hampir   sama   dengan   repeaters.   Tetapi   thinker ritualizes  adalah  mereka  yang  pikirannya  itu  muncul  akibat  dari   kebiasaan.    Berdoa dengan suara yang pelan dan berulang-ulang serta mengucapkan kata, atau  kalimat  secara berulang-ulang pula merupakan beberapa contoh pemikir  yang  umum.

Data II
Kriteria DSM-IV-TR untuk OCD
1.      Obsesi, pikiran yang berulang dan menetap, impuls-impuls, atau dorongan yang menyebabkan kecemasan.
2.      Kompulsi-perilaku dan tindakan mental repetitive yang dilakukan seseorang untuk menghilangkan ketegangan.

Dalam sistem pakar mengenai gangguan OCD ini digunkan sistem program Parry, karena sistem ini mesimulasikan seorang pasian. Contohnya adalah seorang klien yang terkena OCD. Mereka memilih seorang OCD sebagai subyek karena beberapa teori menyebutkan bahwa proses dan sistem Obsesif kompulsif memang ada, perbedaan respon psikotis dan respon normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi  komputer dan respon manusia.

Input
Klien mengalami ketakutan kontaminasi, contohnya takut akan semua hal karena kuman dapat berada dimanapun, ia khususnya tidak nyaman bersentuhan dengan kayu “objek bergores,” surat, benda benda yang dikemas kaleng dan noda perak pada kartu ucapan, bingkai kacamata. Untuk mencoba mengurangi ketidak nyamannya, klien melakukan berbagai ritual kompulsif yang menghabiskan hampir seluruh waktunya. Klien menghabiskan waktu 3-4 jam di kamar mandi berulang kali mandi. Awal mula klien mengalami ketakutan bermula sejak klien kehilangan ayahnya,kien menganggap kematian ayahnya dikarenakan kuman, sejak itu gangguan itu sering kambuh dan beru-baru ini menjadi semakin parah.suatu ketakutan yang secara tidak jelas dikaitkannya dengan kematian Ayahnya.

Proses
Basis Pengetahuan (Knowledge Base), berisi fakta-fakta, teori, pemikiran, dan hubungan antara satu dengan yang lainnya. Mesin Inferensi (Inference Engine), yaitu kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman atau aturan.

Output (Diagnosis dan Penanganan atau Treatment)
Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang dialami dan gejala-gejala yang ditimbulkan nya. Gejala-gejala itu dapat mengarah kepada gangguan “OCD”.
Menurut gejala-gejala OCD dan kriteria DSM-IV-TR untuk OCD yang telah dijelaskan dalam pembahasan diatas, maka klien didiagnosis mengalami “Gangguan Obsesif kompulsif” tersebut.

Penanganan Penderita ocd
Dalam penanganan penderita ocd, penderita tidak bisa menyembuhkan dirinya sendiri sehingga haruslah dibantu oleh terapis yang kompeten dibidangnya. Banyak sekali terapi yang dapat dilakukan. Berikut adalah beberapa pendekatan terapi yang bisa dilakukan.
Penanganan penderita OCD juga dapat dilakukan dengan:
a.      Terapi Psikoanalisis, terapi psikoanalisis untuk obsesi dan kompulsif mirip dengan untuk fobia dan kecemasAN MENYELURUH, yaitu mengangkat represi dan member jalan pada pasien untuk menghadapi hal yang benar-benar ditakutkannya. Karena pikiran yang mengganggu dan perilaku kompulsif melindungi ego dari konflik yang ditekan, serta , keduanya merupakan target yang sulit untuk intervensi terapeutik, dan prosedur psikoanalisi serta psikodinamika terkait tidak efektif untuk menangani gangguan ini.
b.      Pendekatan behavioral : pemaparan dan pencegahan ritual (ERP- Exposure and ritual Prevention). Pendekatan ini mengkombinasikan pemaparan dengan pencegahan respon untuk menggaris bawahi keyakinan magis yang dimiliki oleh para penderita OCD, bahwa perilaku kompulsif mereka akan mencegah terjadinya hal-hal yang menakutkan
c.       Terapi perilaku rational emotif, pemikirannya adalah untuk membantu pasien menghapuskan keyakinan bahwa segala sesuatu mutlak harus berjalan seperti yang mereka inginkan atau bahwa segala tindakan yang mereka lakukan harus mutlak memberikan hasil yang sempurna.
d.      Psikoterapi
Dalam metode ini penderita akan ditapi dengan melakukan perubahan perilaku, Michel (2004) menyebutkan bahwa Jika obsesi-obsesi dalam pikiran penderita memaksa mempengaruhi hidup dan pikiran, maka segeralah bertemu dengan dokter yang bersangkutan. Itu umum bagi penderita OCD yang mempunyai sifat pemalu dan mempermalukan sekitarnya.Perawatan OCD mempunyai dua komponen utama yaitu Psikoterapi dan Pengobatan. Psikoterapi merupakan suatu jenis dari ilmu pengobatan yang melibatkan anda untuk mengarahkan pada suatu obyek atau obsesi yang ditakuti. Pendekatan psikoterapi sendiri merangkumi Psikoterapi Kognitif dan Psikoterapi Tingkah laku. Yang dimaksud dengan Psikoterapi Kognitif adalah pasien akan dibantu untuk mengatasi masalah melalui perbincangan yang rasional, sedangkan Psikoterapi Tingkah laku lebih condong kepada tindakan pencegahan
e.      Hypnotherapy merupakan salah satu alternatif anda untuk menyembuhkan penyakit OCD dan tergolong lebih aman karena anda tidak akan kecanduan dengan obat-obatan zat kimia, Hypnotherapy mampu menembus Alam Bawah Sadar klien untuk mencari tahu sebab-sebab utama anda mengalami OCD dan membantu Anda menciptakan kebiasan-kebiasan baru yang bersifat Positif
f.        penanganan biologis, obat-abatan yang meningkatkan level serotonin seperti, SSRI dan beberapa tricyclic, merupakan penanganan biologis yang paling sering diberikan pada pasien dengan menggunakan obsesif-kompulsif. Penelitian memunujukkan bahwa penghambat pengembalian serotonin seperti Fluoxetine (Prozac), menghasilkan perbaikan lebuh besar bagi pasien OCD.

“Setelah mendapatkan treatment, gangguan terhadap ketakutan pada kuman klien dapat disembukan dan hidup dengan normal kembali”.

Sumber :
1.      Davison G C., Neale J M., dan Kring A M. (2010). Psikologi abnormal. Jakarta: Rajawali Pers.
2.      http://home.spotdokter.com/392/obsessive-compulsive-disorder/ diakses tanggal 04 November, 2012
5.      http://emedicine.medscape.com/article/1934139-overview diakses tanggal 04 November, 2012
9.      http://klinikhidupbahagia.blogspot.com/2011/10/terapi-ocd.html diakses tanggal 04 November, 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar