Sistem Pakar Mengenai Gangguan Obsesif kompulsif
(Obsessive Compulsive Disorder - OCD)
Dasar
Teori OCD
ODC
adalah suatu gangguan anxietas dimana pikiran dipenuhi dengan pemikiran yang
menetap dan tidak da[pat dikendalikan dan individu dipaksa untuk terus
mengulang tindakan tertentu menyebakan distress yang signifikan dan menggangu
keberfungsian sehari-hari.
Obsession
Obsession
adalah sebuah pikiran, impuls dan citra yang menggangu dan berulang yang muncul
dengan sendirinya serta tidak terkontrol. Walaupun demikian biasanya tidak
selalu tampak irasional bagi individu yang mengalaminya. Penderita kemungkinan
sadar bahwa apa yang dipikirkan
itu sangat tidak tepat dan tidak
masuk akal, tetapi
dia tidak mampu
untuk
mengabaikannya bahkan kadang bisa sangat menakutkan.secara klinis, obsesi yang
palilng banyak tejadi berkaitan dengan ketakutan akan kontaminasi, ketakutan
mengekspresiakan impuls seksual, atau agresif, dan ketakutan hipokondrial akan
disfungsi tubuh. Obsesi juga dapat berupa keragu-raguan ekstrim, prokrastinasi,
dan ketidak tegasan.
Compulsion
Compulsi adalah
prilaku atau tindakan mental repetitif yang . Seseorang meras didorong untuk
melakukannya dengan tujuan untuk mengurangi ketegangan yang disebabkan
pikiran-pikiran obsesif atau untuk mencegah terjadinya suatu bencana. Aktifitas
tersebut tidak berhubungan secara realistis dengan tujuan yang ada atau jelas
berlebihan.
Frekuensi pengulangan suatu tindakan,
fisik atau mental, dapat luar biasa tinggi. Kompulsi yang umum dilaporkan
mencakup hal-hal berikut :
·
Mengupayakan kebersihan dan keteraturan, kadangkala
melalui upacara rumit yang memakan waktu berjam-jam atau bahkan sepanjang hari.
·
Menghindari objek tertentu
·
Melakukan praktik repetitif, magis, dan protektif,
seperti menghitung, mengucapkan angka tertentu, atau menyentuh jimat atau
bagian tubuh tertentu.
·
Mengecek sebanyak tujuh atau delapan kali untuk
memastikan bahwa tindakan yang dilakukan benar-benar telah dilakukan, conrohnya
pintu telah dikunci, kompor telah dimatikan, dan sebagainya
·
Melakukan suatu tindakan tertentu, seperti makan
dengan sangat lambat.
OCD merupakan
kombinasi antara pikiran
(obsession) dan tingkah
laku
(compulsion). Penderita OCD juga akan
cenderung mudah untuk
mengidap berbagai masalah kejiwaan yang lain seperti depresi.
Sistem Pakar Mengenai Gangguan ODC
Data I
Gejala-gejala OCD
Untuk
menentukan bahwa seseorang mengidap OCD, maka harus merujuk pada suatu kriteria
yang berlaku. Berdasarkan PPDGJ-III, Gejala-gejala obsesif-kompulsif
harus mencakup hal-hal sebagai berikut :
1.
Harus disadari sebagai pikiran
atau implus dari diri sendiri.
2.
Sedikitnya ada satu pikiran atau
tindakan yang tidak berhasil dilawan, meskipun ada lainnya yang tidak lagi
dilawan oleh penderita.
3.
Pikiran untuk melakukan tindakan
tersebut di atas bukan merupakan hal yang memberi kepuasan atau kesenangan
(sekedar perasaan lega dari ketegangan atau anxietas, tidak dianggap sebagai
kesenangan seperti dimaksud di atas).
4.
Gagasan, bayangan pikiran, atau
implus tersebut harus merupakan pengulangan yang tidak menyenangkan (unpleasantly
repetitive).
Foa dan
Wilson membagi OCD menjadi
enam jenis. Tiap-tiap jenisnya
memiliki gejala masing-masing. Gejala-gejala
tersebut antara
lain:
1.
Checkers Seseorang
yang menderita jenis ini adalah seseorang
yang selalu mengecek apapun
secara berulang-ulang hingga
dia merasa keadaan
telah aman. Orang tersebut melakukan semua itu dengan tujuan
untuk menghindari terjadinya sesuatu yang tidak baik.Beberapa kebiasan checkers
adalah memastikan apakah kompor
sudah mati atau
apakah pintu sudah dikunci
atau hal-hal lain
yang sekiranya akan membahayakan.
2.
Washers & Cleaners, Mereka
adalah orang-orang yang takut akan terkontaminasi sesuatu seperti kuman, kotoran, ataupun penyakit. Untuk membuat
mereka yakin tidak
terkontaminasi, mereka akan
melakukan hal-hal selama mungkin setelah bersentuhan dengan
sesuatu. Contohnya dengan mandi
dengan waktu yang
lama, mencuci tangannya
beruang-ulang, atau membersihkan
rumah selama berjam-jam. Itu mereka lakukan sampai mereka yakin bahwa mereka
telah aman dari kuman, kotoran, ataupun penyakit.
3.
Repeaters, Mereka adalah
orang-orang yang selalu mengulang
perbuatan. Ketika ketakutan datang ke
dalam pikiran mereka,
mereka merasa suatu
kebutuhan untuk mengulang sesuatu agar pikiran itu tidak
datang. Misalnya menghindarkan
pasangan dari kejelekan dengan cara memakaikan baju
kemudian melepaskannya. Semua itu dilakukan
berulangulang hingga pikiran tentang kematian itu hilang
4.
Orders, Order adalah orang-orang
yang ingin benda-benda
disekitarnya tersusun dalam bentuk yang simetris. Mereka
menghabiskan banyak waktu
hanya untuk menyakinkan bahwa benda-benda tersebut
tersusun dengan benar.
Biasanya mereka akan
cemas dan kecewa jika benda milik
mereka tidak tersusun dengan benar.
5.
Hoarders, Hoarder adalah mereka
yang mengumpulkan benda-benda yang mereka pikir
akan sangat tidak mungkin untuk dibuang.
Misalnya adalah ketika
seseorang mengumpulkan begitu
banyak koran untuk waktu yang lama karena mereka pikir suatu saat
mereka akan membutuhkan
artikelnya (Foa dan Wilson, 2001: 10).
6.
Thinking Ritualizes, Thinker ritualizes
bentuknya hampir sama
dengan repeaters. Tetapi
thinker ritualizes adalah mereka
yang pikirannya itu
muncul akibat dari
kebiasaan. Berdoa dengan suara
yang pelan dan berulang-ulang serta mengucapkan kata, atau kalimat
secara berulang-ulang pula merupakan beberapa contoh pemikir yang
umum.
Data II
Kriteria DSM-IV-TR untuk OCD
1. Obsesi, pikiran yang berulang
dan menetap, impuls-impuls, atau dorongan yang menyebabkan kecemasan.
2. Kompulsi-perilaku dan tindakan
mental repetitive yang dilakukan seseorang untuk menghilangkan ketegangan.
Dalam sistem pakar
mengenai gangguan OCD ini digunkan sistem program Parry, karena sistem ini mesimulasikan seorang pasian. Contohnya adalah seorang klien yang terkena OCD. Mereka memilih seorang OCD sebagai subyek karena beberapa teori menyebutkan
bahwa proses dan sistem Obsesif kompulsif memang ada, perbedaan respon psikotis dan respon
normalnya cukup hebat, dan mereka bisa menggunakan penilaian dari seorang ahli
untuk mengecek keakuratan dari kemampuan pemisahan antara respon simulasi komputer dan respon manusia.
Input
Klien mengalami ketakutan kontaminasi, contohnya takut akan
semua hal karena kuman dapat berada dimanapun, ia khususnya tidak nyaman
bersentuhan dengan kayu “objek bergores,” surat, benda benda yang dikemas
kaleng dan noda perak pada kartu ucapan, bingkai kacamata. Untuk mencoba
mengurangi ketidak nyamannya, klien melakukan berbagai ritual kompulsif yang
menghabiskan hampir seluruh waktunya. Klien menghabiskan waktu 3-4 jam di kamar
mandi berulang kali mandi. Awal mula klien mengalami ketakutan bermula sejak
klien kehilangan ayahnya,kien menganggap kematian ayahnya dikarenakan kuman,
sejak itu gangguan itu sering kambuh dan beru-baru ini menjadi semakin parah.suatu
ketakutan yang secara tidak jelas dikaitkannya dengan kematian Ayahnya.
Proses
Basis Pengetahuan (Knowledge Base), berisi fakta-fakta, teori, pemikiran, dan hubungan antara satu dengan yang lainnya. Mesin Inferensi (Inference Engine), yaitu kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman atau aturan.
Basis Pengetahuan (Knowledge Base), berisi fakta-fakta, teori, pemikiran, dan hubungan antara satu dengan yang lainnya. Mesin Inferensi (Inference Engine), yaitu kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan pengalaman atau aturan.
Output (Diagnosis dan Penanganan atau Treatment)
Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang dialami dan gejala-gejala
yang ditimbulkan nya. Gejala-gejala itu dapat mengarah kepada gangguan “OCD”.
Menurut gejala-gejala OCD dan kriteria
DSM-IV-TR untuk OCD yang telah dijelaskan dalam pembahasan diatas,
maka klien didiagnosis mengalami “Gangguan Obsesif kompulsif” tersebut.
Penanganan Penderita ocd
Dalam penanganan
penderita ocd, penderita tidak bisa menyembuhkan dirinya sendiri
sehingga haruslah dibantu oleh terapis yang kompeten dibidangnya. Banyak sekali
terapi yang dapat dilakukan. Berikut adalah beberapa pendekatan terapi yang
bisa dilakukan.
Penanganan penderita OCD juga dapat dilakukan dengan:
a. Terapi Psikoanalisis, terapi psikoanalisis untuk obsesi dan
kompulsif mirip dengan untuk fobia dan kecemasAN MENYELURUH, yaitu mengangkat
represi dan member jalan pada pasien untuk menghadapi hal yang benar-benar
ditakutkannya. Karena pikiran yang mengganggu dan perilaku kompulsif melindungi
ego dari konflik yang ditekan, serta , keduanya merupakan target yang sulit
untuk intervensi terapeutik, dan prosedur psikoanalisi serta psikodinamika
terkait tidak efektif untuk menangani gangguan ini.
b. Pendekatan behavioral : pemaparan dan pencegahan ritual
(ERP- Exposure and ritual Prevention). Pendekatan ini mengkombinasikan
pemaparan dengan pencegahan respon untuk menggaris bawahi keyakinan magis yang
dimiliki oleh para penderita OCD, bahwa perilaku kompulsif mereka akan mencegah
terjadinya hal-hal yang menakutkan
c. Terapi perilaku rational emotif, pemikirannya adalah untuk membantu
pasien menghapuskan keyakinan bahwa segala sesuatu mutlak harus berjalan
seperti yang mereka inginkan atau bahwa segala tindakan yang mereka lakukan
harus mutlak memberikan hasil yang sempurna.
d. Psikoterapi
Dalam metode ini penderita akan ditapi dengan melakukan perubahan perilaku, Michel (2004) menyebutkan bahwa Jika obsesi-obsesi dalam pikiran penderita memaksa mempengaruhi hidup dan pikiran, maka segeralah bertemu dengan dokter yang bersangkutan. Itu umum bagi penderita OCD yang mempunyai sifat pemalu dan mempermalukan sekitarnya.Perawatan OCD mempunyai dua komponen utama yaitu Psikoterapi dan Pengobatan. Psikoterapi merupakan suatu jenis dari ilmu pengobatan yang melibatkan anda untuk mengarahkan pada suatu obyek atau obsesi yang ditakuti. Pendekatan psikoterapi sendiri merangkumi Psikoterapi Kognitif dan Psikoterapi Tingkah laku. Yang dimaksud dengan Psikoterapi Kognitif adalah pasien akan dibantu untuk mengatasi masalah melalui perbincangan yang rasional, sedangkan Psikoterapi Tingkah laku lebih condong kepada tindakan pencegahan
Dalam metode ini penderita akan ditapi dengan melakukan perubahan perilaku, Michel (2004) menyebutkan bahwa Jika obsesi-obsesi dalam pikiran penderita memaksa mempengaruhi hidup dan pikiran, maka segeralah bertemu dengan dokter yang bersangkutan. Itu umum bagi penderita OCD yang mempunyai sifat pemalu dan mempermalukan sekitarnya.Perawatan OCD mempunyai dua komponen utama yaitu Psikoterapi dan Pengobatan. Psikoterapi merupakan suatu jenis dari ilmu pengobatan yang melibatkan anda untuk mengarahkan pada suatu obyek atau obsesi yang ditakuti. Pendekatan psikoterapi sendiri merangkumi Psikoterapi Kognitif dan Psikoterapi Tingkah laku. Yang dimaksud dengan Psikoterapi Kognitif adalah pasien akan dibantu untuk mengatasi masalah melalui perbincangan yang rasional, sedangkan Psikoterapi Tingkah laku lebih condong kepada tindakan pencegahan
e. Hypnotherapy merupakan
salah satu alternatif anda untuk menyembuhkan penyakit OCD dan
tergolong lebih aman karena anda tidak akan kecanduan dengan obat-obatan zat
kimia, Hypnotherapy mampu menembus Alam Bawah Sadar klien
untuk mencari tahu sebab-sebab utama anda mengalami OCD dan membantu Anda
menciptakan kebiasan-kebiasan baru yang bersifat Positif
f.
penanganan biologis,
obat-abatan
yang meningkatkan level serotonin seperti, SSRI dan beberapa tricyclic,
merupakan penanganan biologis yang paling sering diberikan pada pasien dengan
menggunakan obsesif-kompulsif. Penelitian memunujukkan bahwa penghambat
pengembalian serotonin seperti Fluoxetine (Prozac), menghasilkan perbaikan
lebuh besar bagi pasien OCD.
“Setelah mendapatkan
treatment, gangguan terhadap ketakutan pada kuman klien dapat disembukan dan
hidup dengan normal kembali”.
Sumber :
1.
Davison G C., Neale J M., dan Kring A M. (2010). Psikologi abnormal. Jakarta: Rajawali Pers.
3. http://eprints.undip.ac.id/26268/2/Obsessive-Compulsive_Disorder_Tokoh_Howard_Hughes_dalam_Film_The_Aviator.pdf
diakses tanggal 04 November, 2012
4.
http://www.brown.edu/Courses/BI_278/Other/Clerkship/Didactics/Readings/ocd.pdf
diakses tanggal 04 November, 2012
6.
http://abnormalpsy.blogspot.com/2011/08/ciri-ciri-obsessive-compulsive.html
diakses tanggal 04 November, 2012
7.
http://www.news-medical.net/health/Diagnosis-of-Anxiety-(Indonesian).aspx
diakses tanggal 04 November, 2012
8.
http://psikologirumahkita.blogspot.com/2009/03/obsessive-compulsive-disorder-ocd.html
diakses tanggal 04 November, 2012
10. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/medicine-history/2083189-obsessive-compulsive-disorder-ocd-kebiasaan/
diakses tanggal 04 November, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar